Penerbangan Australia - Bali Masih Terganggu
Sementara itu menurut pemantauan ABC sejumlah penumpang tujuan Australia menyesalkan buruknya komunikasi dari pihak maskapai penerbangan selama situasi chaos di akhir pekan.
Saat itu, setelah ditutup beberapa waktu sebelumnya Bandara Ngurah Rai dibuka pada Sabtu malam, namun harus ditutup kembali pada Minggu pagi. Lalu, dibuka lagi pada Minggu malam.
Hal ini mengakibatkan banyaknya calon penumpang yang tertahan di bandara. Calon penumpang tujuan Australia mengeluhkan maskapai penerbangan mereka tidak banyak membantu memberi kejelasan.
Lizzy Polak, yang tertahan di Bali sejak Rabu pekan lalu, kepada ABC mengatakan Jetstar tidak banyak membantunya. Ia mengaku tahu adanya penundaan dari rekan sehotelnya.
Selain itu, Polak mengatakan ia harus membayar sendiri seluruh biaya akibat tertahan di Bali sebab asuransi perjalanannya tidak menanggungnya.
Namun hal itu dibantah Campbell Fuller dari Dewan Asuransi Australia yang menyatakan mereka yang memiliki asuransi perjalanan pasti bisa mengajukan ganti rugi seluruh biaya tambahan atau paling tidak sebagian.
"Masalah muncul kalau orang tidak membeli asuransi perjalanan atau membelinya saat kejadian sudah terjadi. Padahal kebanyakan asuransi sudah memberlakukan embargo mulai 3 Juli saat mulai terjadi gangguan akibat awan debu," katanya.
Maskapai penerbangan Australia hari Senin (13/7/2015) masih membatalkan seluruh penerbangan dari dan ke Bali karena gangguan abu vulkanik Gunung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi