Penerbangan ke Jepang Masih Aman
Selasa, 22 Maret 2011 – 19:21 WIB
JAKARTA - Bencana gempa, tsunami dan krisis nuklir yang terjadi di Jepang sekarang ini tidak terlalu mempengaruhi tingkat isian penumpang (load factor) penerbangan dari dan ke Jepang. Meski begitu, pemerintah tetap memantau perkembangan yang terjadi di negeri itu.
Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono mengatakan pemerintah masih Indonesia sampai saaat ini masih melakukan pemantauan terhadap situasi terkini yang terjadi di Jepang. Harapannya ledakan reactor nuklir itu tidak sampai menggganggu penerbangan. "Kita ikut standar internasional untuk keamanan terbang, sejauh ini sih masih aman," ujarnya.
Baca Juga:
Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bakti S Gumay menegaskan bahwa otoritas penerbangan nasional terus melakukan koordinasi dengan otoritas penerbangan di Jepang terkait sampai sejauh mana tingkat bahaya penyebaran radioaktif ari ledakan PLTN di Fukushima. "Kita terus minta pemerintah Jepang memberikan update situasi terakhir," katanya usai penyerahan sertifikat ISO 9001:2008 untuk layanan perizinan bus pariwisata.
Informasi terbaru yang ia peroleh, situasi penerbangan masih terkendali karena jarak antara reaktor yang meledak dengan bandara Narita, Jepang cukup jauh. Namun begitu jika penyebaran radioaktifnya telah mengkhawatirkan maka pemerintah bisa saja melarang maskapai terbang ke Jepang. "Kalau sekarag kita belum keluarkan larangan terbang," tuturnya.
JAKARTA - Bencana gempa, tsunami dan krisis nuklir yang terjadi di Jepang sekarang ini tidak terlalu mempengaruhi tingkat isian penumpang (load factor)
BERITA TERKAIT
- Studi Jakpat: Richeese Factory Jadi Fast Food Brand Lokal Paling Favorit
- Bea Cukai Dorong Efisiensi Logistik & Ekspor
- Bea Cukai Nanga Badau Lepas Ekspor Bungkil Sawit ke Malaysia, Sebegini Jumlahnya
- KAI Ingatkan Ketentuan Bagasi untuk Penumpang yang Berlibur saat Nataru
- PB PMII Minta Kenaikan PPN 12% Dikaji Ulang
- Tarif PAM Jaya Naik Pada 2025, Tetapi Tak Berlaku Untuk Kelompok Masyarakat Ini