Penerbangan Langsung China-Darwin Masih Sepi Penumpang


(Supplied: Flickr)
Pemerintah negara bagian Northern Territory sudah memberikan anggaran $AUD 10 juta (sekitar Rp 100 miliar) untuk melakukan 'pemasaran guna memastikan adanya penerbangan reguler" namun tidak jelas berapa dana yang langsung diberikan kepada Donghai Airlines.
Dalam reaksinya pihak oposisi, Wakil Ketua Partai Oposisi Lia Finocchiaro mempertanyakan apakah membuat penerbangan Donghai Airlines dari Darwin berhasil dari sisi ekonomi.
"Kursi yang terisi adalah 44 persen — ini menunjukkan perjanjian ini tidak berhasil dan pemerintah harus memastikan apa yang sudah dianggarkan memberi manfaat." kata Finocchiaro.
Berbicara lewat saluran telepon dari China, Walikota Darwin Kon Vatskalis mengatakan angka itu positif, melihat bahwa penerbangan baru berlangsung empat bulan.
"Ini maskapai baru, penerbangan juga baru, diperlukan waktu untuk meningkatkan kapasitas." katanya.
"Diperlukan promosi dari kedua belah pihak, dan saya yakin itu pasti akan terjadi."
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya