Penerbangan Langsung ke Lombok Harus Ditambah

jpnn.com, MATARAM - Minimnya penerbangan langsung (direct flight) ke Lombok, NTB, diduga menjadi penyebab sebagian wisatawan asing malas datang ke daerah yang industri pariwisatanya berkembang pesat tersebut.
Mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan hingga satu hari untuk bisa sampai ke Lombok. Kondisi itu banyak dikeluhkan wisatawan asing yang ingin datang berlibur.
”Kami banyak mendapat keluhan seperti itu,” kata Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Ernanda Agung Dewobroto.
Menurutnya, selama ini penerbangan langsung sangat sedikit. Bahkan ada yang masih harus transit di Bali. Bagi para wisatawan, transit itu sangat membosankan. Waktu mereka habis tersita untuk menunggu selama berjam-jam di bandara.
Belum penerbangan yang kerap delay. Setiba di hotel mereka mengeluh kelelahan. Karenanya, penerbangan langsung harus diperbanyak.
”Jadi sangat krusial sekali, kita pikirkan bagaimana caranya agar direct flight lebih banyak ke Lombok,” harapnya.
General Manajer Golden Palace itu mengatakan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Lombok, perlu ada peningkatan panjang landasan pacu (runway) dan parkir pesawat (apron). Pembangunan apron sekarang sedang dalam proses diperluas.
”Saya pikir mendesak sekali runway diperpanjang agar bisa menarik direct flight (penerbangan langsung) dari beberapa negara untuk bisa masuk ke Lombok,” kata Ernanda.
Wisatawan asing malas datang ke Lombok diduga penyebabnya antara lain karena kurangnya jumlah penerbangan langsung (direct flight).
- Legislator PDIP Sebut Bandara Buleleng Bakal Memperberat 'Overtourism' di Bali
- Survei Klook 91 Persen Wisatawan Indonesia Berencana Berlibur ke Luar Negeri di 2025
- Seorang Wisatawan asal Bogor Hilang Terseret Ombak di Pantai Carita
- Rayakan Lebih dari Satu Dekade Inovasi, Traveloka Hadirkan Birthday Sale
- Banyak Manfaat, PSN Pantai Utara Tangerang Bisa Mendatangkan 10 Juta Wisatawan Per Tahun
- Saksi Ungkap Detik-Detik Kecelakaan Maut Wisatawan Asal Jakarta di Pelabuhanratu