Penerbangan Langsung ke Lombok Harus Ditambah
jpnn.com, MATARAM - Minimnya penerbangan langsung (direct flight) ke Lombok, NTB, diduga menjadi penyebab sebagian wisatawan asing malas datang ke daerah yang industri pariwisatanya berkembang pesat tersebut.
Mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam, bahkan hingga satu hari untuk bisa sampai ke Lombok. Kondisi itu banyak dikeluhkan wisatawan asing yang ingin datang berlibur.
”Kami banyak mendapat keluhan seperti itu,” kata Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) Ernanda Agung Dewobroto.
Menurutnya, selama ini penerbangan langsung sangat sedikit. Bahkan ada yang masih harus transit di Bali. Bagi para wisatawan, transit itu sangat membosankan. Waktu mereka habis tersita untuk menunggu selama berjam-jam di bandara.
Belum penerbangan yang kerap delay. Setiba di hotel mereka mengeluh kelelahan. Karenanya, penerbangan langsung harus diperbanyak.
”Jadi sangat krusial sekali, kita pikirkan bagaimana caranya agar direct flight lebih banyak ke Lombok,” harapnya.
General Manajer Golden Palace itu mengatakan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Lombok, perlu ada peningkatan panjang landasan pacu (runway) dan parkir pesawat (apron). Pembangunan apron sekarang sedang dalam proses diperluas.
”Saya pikir mendesak sekali runway diperpanjang agar bisa menarik direct flight (penerbangan langsung) dari beberapa negara untuk bisa masuk ke Lombok,” kata Ernanda.
Wisatawan asing malas datang ke Lombok diduga penyebabnya antara lain karena kurangnya jumlah penerbangan langsung (direct flight).
- Para Wisatawan di Bangka Barat Diminta Waspada Ombak Besar
- Dukung Pariwisata Yogyakarta, Patra Jasa Bersama 2 Dinas Setempat Adakan Pelatihan
- Liburan Singkat Luar Negeri Tetap Bermakna dengan Layanan One Day Trip ke Jepang
- Aplikasi Pemesanan AirAsia jadi yang Terbaik versi World Travel Tech Awards 2024
- La Nina Picu Cuaca Ekstrem Menjelang Nataru, Wisatawan Diminta Waspada
- Ketua DPRD Apresiasi Rute Baru Transjakarta 'Monas Explorer'