Penerbangan Mulai Hiasi Langit Eropa
Inggris Putuskan Masih Menutup Bandara
Rabu, 21 April 2010 – 11:20 WIB
"Sejauh ini, memang belum ada fakta soal resiko terbang di udara yang tercampur abu vulkanik tersebut. Kami baru melakukan asumsi berdasarkan informasi yang masuk," ujar David Ropeik, pengajar teori persepsi resiko di Harvard University, seperti dikutip Associated Press. Ketidakpastian itu, kata Fischbeck, justru sudah menjadi hambatan. Karena itu, dia menghimbau para calon penumpang untuk ekstra hati-hati.
Sementara itu di Islandia, abu vulkanik yang dimuntahkan sejak Rabu (14/4) tengah malam lalu mulai menimbulkan masalah serius. Bukan pada manusia memang, melainkan terhadap hewan ternak. Kepada BBC, sejumlah peternak Islandia mengatakan bahwa hewan ternak mereka mengalami gangguan pernafasan. Sebab, kandungan fluorida yang terhirup dari udara mulai mengendap pada organ vital ternak di sana.
"Racun fluorida akan menjadi sangat berbahaya jika hewan ternak kami makan terlalu banyak atau menghirup udara berlebihan," kata Berglind Hilmarsdottir, peternak dari Nupur. Bukan hanya sesak nafas, hewan ternak juga akan mengalami perdarahan internal, kerusakan tulang jangka panjang dan kehilangan gigi. Karena itu, para peternak lantas berusaha keras melindungi ternak mereka dari udara terkontaminasi itu. (hep/dos/ito/jpnn)
LONDON - Dampak dari abu letusan Gunung Eyjafjallajokull dikabarkan mulai teratasi. Setidaknya, terhitung mulai Senin (19/4) petang lalu, sejumlah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer