Penerbit Oxford Hapus Kata Babi dan Sosis

jpnn.com - AKSI terorisme dengan mengatasnamakan kelompok agama mendorong tindakan yang berlebihan. Salah satunya ditunjukkan oleh Penerbit Oxford University Press yang mengeluarkan peraturan untuk tidak menuliskan kata ”babi” dan segala sesuatu yang berhubungan dengan babi, misalnya sosis, di buku anak-anak.
Larangan itu bertujuan menghindari kemarahan kaum muslim dan Yahudi. Peraturan tersebut dibacakan dalam program Radio 4's Today oleh presenter Jim Naughtie saat membahas teror di Paris, Prancis.
”Saya mendapatkan larangan untuk menulis kata-kata mengenai babi, sosis, dan daging babi. Ini sebuah lelucon,” kata Jim seperti dilansir The Telegraph kemarin.
Menteri Tenaga Kerja Inggris Khalid Mahmoud yang beragama Islam juga menganggap Penerbit Oxford berlebihan. Karena peraturan baru itu, Penerbit Oxford dicemooh di tengah keraguan apakah muslim dan Yahudi benar-benar akan tersinggung dengan penyebutan hewan ternak dalam buku anak-anak.
Anggota parlemen Philip Davies mengatakan, ”Bagaimana bisa kata 'babi' dianggap tidak sopan? Bukan katanya yang tidak sopan, melainkan konteks penggunaannya.”
Juru bicara Penerbit Oxford menanggapi dengan pernyataan bahwa komitmen Penerbit Oxford terhadap misinya untuk keunggulan akademis dan pendidikan adalah mutlak. ”Karya-karya kami dijual di hampir 200 negara. Karena itu, kami mendorong beberapa penulis untuk mempertimbangkan perbedaan dan kepekaan budaya.” (AP/c11/kim
AKSI terorisme dengan mengatasnamakan kelompok agama mendorong tindakan yang berlebihan. Salah satunya ditunjukkan oleh Penerbit Oxford University
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pegawai Bandara Mogok Kerja, 3.400 Penerbangan Dibatalkan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Travel Rule Global Summit VerifyVASP Digelar di Bangkok
- 4 WNI Jadi Korban Kebijakan Donald Trump, Ada yang Dideportasi
- Donald Trump Berkuasa, Amerika & Hamas Berdialog Langsung Tanpa Perantara
- HNW Dukung Usulan Erdogan Soal Hak Veto di DK PBB untuk Negara Mayoritas Muslim