Penerbit Protes Larangan Jualan e-Book di Produk Apple
jpnn.com - NEW YORK - Keputusan pengadilan terhadap Apple atas tuduhan konspirasi pengaturan harga e-book dinilai hanya memberatkan para penerbit. Pasalnya dengan keputusan itu, otomatis peredaran e-book dibatasi pada perangkat elektronik keluaran Apple saja.
Beberapa penerbit besar seperti HarperCollins, Simon & Shuster dan Penguin memprotes keputusan pengadilan Amerika Serikat ini. "Ini bukan menghukum Apple, jutru para penerbit seperti kamilah yang dihukum karena adanya larangan ini," ujar para penerbit dalam pernyataannya dilansir macworld (12/8).
Sebelumnya, Apple dituduh melakukan konspirasi harga e-book. Bulan lalu, perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu dinyatakan bersalah karena bersekongkol dengan para penerbit untuk mengatur harga e-book yang dijual melalui iTunes.
Pengadilan lantas menghukum Apple untuk mengakhiri perjanjian dengan lima penerbit besar. Meski demikian, pengadilan AS tetap mengijinkan penjual e-book lain untuk menjual produk mereka kepada para pengguna iPad dan iPhone dalam dua tahun mendatang.
Sanksi ini menyusul keputusan pengadilan soal terbuktinya praktek pengaturan harga buku elektronik berdasarkan perjanjian yang diberlakukan antara Apple dan beberapa perusahaan termasuk Hatchett dan Macmillan. Kerjasama itu dinilai telah menimbulkan persaingan harga yang tidak adil bagi pengecer lain.
Pada saat itu, sebagian besar penerbit sepakat untuk menyelesaikan hal ini secara terpisah dengan nilai pembayaran total lebih dari USD 150 juta. Hanya saja, Apple menyangkalnya dengan menyebut hal itu sebagai tuduhan palsu.
Analis Garner Van Baker mengatakan, keputusan itu tampak berat sebelah. "Menurut saya ini adalah solusi yang cukup berat sebelah, dan saya terkejut," katanya. (ap/esy/jpnn)
NEW YORK - Keputusan pengadilan terhadap Apple atas tuduhan konspirasi pengaturan harga e-book dinilai hanya memberatkan para penerbit. Pasalnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play
- Teguh Sebut Klaim Bashe Bahwa BRI Korban Ransomware Tak Lebih dari Lelucon
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- xAI Sedang Menyiapkan Chatbot Grok Untuk Pengguna Perangkat iOS
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan
- Equnix Apresiasi Penggerak Teknologi Mandiri di Indonesia