Penerbitan Obligasi Korporasi Bakal Meningkat

Obligasi tenor 5–10 tahun, misalnya. Jika dibandingkan dengan surat utang negara (SUN), peringkat AAA memiliki spread yang cukup tinggi, bahkan bisa menyentuh 170 basis points (bps).
Menurut Salyadi, kesempatan asing untuk masuk lebih dalam ke pasar surat utang korporasi terbuka lebih lebar.
Sebab, saat ini kepemilikan asing masih minoritas, yakni 6,51 persen.
”Kami lihat investor asing masih sedikit porsinya. Ini peluang buat pasar obligasi korporasi karena daya serap obligasi bisa meningkat kalau daya serap investor di asing juga meningkat,” terangnya.
Ekonom CIMB Niaga Adrian Panggabean menuturkan, market sempat melakukan petik untung karena yield obligasi sempat turun beberapa minggu lalu.
Namun, investor masih akan memilih Indonesia sebagai lokasi investasi. Sebab, investor menilai tidak ada pilihan.
Dari sisi yield maupun valuasi, Indonesia masih menjadi yang paling menarik di antara emerging markets.
”Orang melihatnya, perbedaan dari deposito dengan bonds hanya dari sisi pajak. Misalnya, deposito yang bisa kasih bunga 6,75 persen, pajaknya 20 persen. Sedangkan obligasi dengan yield 6,9 persen pajaknya 15 persen. Itu saja,” katanya. (rin/c21/sof)
Korporasi diyakini akan lebih banyak menerbitkan surat utang pada paruh kedua tahun ini.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Modernland Realty Pangkas Beban Utang Obligasi Luar Negeri Sebesar Rp1,7 Triliun
- PT Lautan Luas Dinilai Prospektif oleh Pefindo, Ini Sebabnya
- Bank Mandiri Catat Pembukaan Akun Saham di Livin’ Investasi Melonjak 10 Kali Lipat
- Awal 2025, BFI Finance Bakal Lunasi Obligasi Rp 227 Miliar
- Laba Melonjak 68 Persen, LTLS Tambah Modal lewat Obligasi Berkelanjutan
- Pegadaian: Kini Masyarakat Bisa Berinvestasi Secara Retail