Penerbitan Surat Berharga Negara Gencar, Gerak Perbankan Terbatas
Menurut Avi, akan berat bagi perbankan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
Dia juga melihat akan lebih banyak bank yang mengalami kenaikan biaya dana (cost of fund) dengan memberikan bunga di atas suku bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Sebab, jika bank memberikan bunga simpanan yang murah, akan sulit bagi bank untuk mendapatkan dana dari masyarakat.
Dampaknya, pertumbuhan sektor riil yang diprediksi meningkat tahun ini tidak bisa diimbangi secara maksimal oleh perbankan.
Pasalnya, kemampuan bank untuk membiayai sektor riil menjadi terbatas.
Karena itu, Avi menyarankan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meningkatkan upaya inklusi keuangan.
Masyarakat harus benar-benar didorong untuk datang ke bank agar mau menabung.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah memang sudah lebih agresif dalam mencari sumber pendanaan.
Ruang gerak perbankan semakin terbatas seiring penerbitan surat berharga negara (SBN) yang semakin gencar.
- Menteri BUMN: Kalau Bisa BTN jadi Megabank yang Memberikan Solusi Perumahan
- Efek PPN 12 Persen, 3 Jenis Kredit Perbankan Ini Bakal Naik
- Strategi BNI Perkuat Bisnis Konsumer & Korporasi untuk Perekonomian Sepanjang 2024
- Tolong Disimak, Perbankan Diminta Blokir 8.500 Rekening Judi Online
- Jamkrindo Bantu Pelaku UMKM yang Sulit Dapat Akses Modal Perbankan
- Bank Mandiri Perkenalkan Produk Perbankan ke 93 Ribu Pelajar di Indonesia, Ini Tujuannya