Penerima AstraZeneca Alami Pembekuan Darah di Otak, Kosta Rika Tunda Vaksinasi
jpnn.com, SAN JOSE - Menteri Kesehatan Kosta Rika Daniel Salas mengatakan bahwa negaranya akan menunda gelombang pertama penggunaan vaksin AstraZeneca.
Negeri di Amerika Latin itu akan memilih menunggu laporan dari Badan Pengawas Obat Eropa atau European Medicines Agency (EMA) tentang efek samping vaksin buatan Inggris tersebut.
EMA tengah meninjau laporan tentang penerima vaksin yang mengalami pembekuan darah otak atau cerebral venous sinus thrombosis (CVST) setelah disuntik AstraZeneca.
Kosta Rika akan menerima 43.200 dosis AstraZeneca sebagai bagian dari gelombang pertama vaksin Covid-19 melalui inisiatif global COVAX, yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
“Kami sangat memperhatikan apa yang diindikasikan oleh WHO dan EMA untuk menetapkan penggunaan vaksin AstraZeneca sebelum didistribusikan di negara ini,” kata Salas, Selasa (6/4).
Meski demikian, Kosta Rika tetap mendukung penggunaan vaksin buatan AstraZeneca maupun Pfizer.
“Vaksin AstraZeneca menyelamatkan banyak nyawa di seluruh dunia,” kata Salas.(Reuters/mcr9/jpnn)
Menteri Kesehatan Kosta Rika Daniel Salas mengatakan bahwa negaranya akan menunda tahap pertama penggunaan vaksin AstraZeneca.
Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- AstraZeneca Indonesia Raih Sertifikasi Best Places to Work untuk Ketiga Kalinya
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Polusi Udara Ganggu Kesehatan Paru-Paru, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- AstraZeneca Komitmen Wujudkan Ambisi Nol Karbon Perusahaan