Penerima Bantuan UMKM dari Pemerintah Diduga Kena Pungli, Modusnya, Ya Ampun
jpnn.com, BANDUNG - Penyidik Polda Jawa Barat sedang menyelidiki kasus dugaan pungutan liar atau pungli terhadap penerima program bantuan pemerintah untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Berdasarkan penyelidikan tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Barat, jumlah pungli yang terkumpul mencapai Rp 804 juta lebih.
Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) Kombes Pol Erdi A Chaniago menyebut kasus dugaan pungli UMKM itu berada di tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung.
Modusnya, setiap UMKM penerima bantuan dari pemerintah diminta setoran 20 persen hingga 50 persen dari bantuan yang diterima sebesar Rp 2,4 juta per bulan.
"Penerima bantuan (yang menerima) Rp 2,4 juta setiap bulan itu diminta antara 20-50 persen dengan alasan untuk disetorkan ke petugas-petugas yang menyatakan bahwa adanya setoran terhadap mereka sekitar Rp 600 ribu sampai Rp 1,2 juta," beber Kombes Erdi di Mapolda Jabar, Bandung, Senin (15/2).
Dugaan pungli itu terjadi di Kecamatan Cicalengka, Nagreg, Rancabali, Banjaran, Cikancung, Soreang, dan Cimaung. Kasus itu sendiri terendus setelah Satgas Saber Pungli Jabar menemukan adanya dugaan pungli tersebut.
"Setelah dicek kemudian ditemukan oleh Satgas Saber Pungli provinsi, ini dana yang sudah terkumpul itu kurang lebih Rp 804.900.000," jelas Erdi.
Rinciannya, sebanyak Rp 562.000.000 disetorkan ke sebuah koperasi, dan sebesar Rp 242.000.000 digunakan untuk operasional, dan lain-lain oleh oknum yang berinisial YG.
Kombes Erdi A Chaniago beberkan modus dugaan pungli bantuan UMKM pemerintah di Jawa Barat.
- Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
- PNM dan PIP Dorong Petani Perempuan Terampil Finansial
- Agensi Pemasaran Ini Sasar UMKM dengan Strategi Online dan Offline
- Flip Checkout Hadir untuk Memudahkan Bisnis Terima Pembayaran Online
- Ridwan Kamil Gandeng Coach Faran untuk Majukan UMKM di Jakarta
- Bea Cukai Gali Potensi Eksportir Baru di Kepulauan Bangka Belitung dan Maluku