Penerimaan Migas Lampaui Target
Selasa, 17 Mei 2011 – 12:02 WIB
Sementara itu, dari sisi harga minyak, realisasinya memang jauh di atas asumsi yang ditetapkan di APBN 2011 sebesar USD 80 per barel. Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo mengatakan, realisasi harga minyak Indonesia pada Januari lalu sudah mencapai USD 97,09 per barel. ’’Sejak awal tahun, harga minyak memang sudah tinggi,’’ ujarnya.
Baca Juga:
Setelah itu, krisis geopolitik di Timur Tengah membuat harga minyak dunia merangkak naik. Harga minyak Indonesia pun ikut naik. Pada Februari, ICP mencapai USD 103,31 per barel, kemudian pada Maret naik lagi menjadi USD 113,07 per barel.
Priyono menambahkan, BP Migas kini terus berupaya untuk menaikkan produksi migas Indonesia. Caranya, dengan mendorong perusahaan migas atau kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk melakukan optimasi produksi dan penggunaan teknologi enhance oil recovery (EOR) pada lapangan eksisting. ’’Selain itu, pengembangan lapangan baru termasuk percepatan produksi sumur temuan eksplorasi juga akan ditingkatkan,’’ katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung rakhmanto mengakatan, meski penerimaan migas berhasil melampaui target, namun hal tersebut bukanlah prestasi yang bisa dibanggakan. ’’Sebab, itu karena faktor eksternal harga minyak,’’ ujarnya.
JAKARTA – Tertolong oleh harga minyak. Mungkin itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kinerja sektor migas Indonesia. Meski realisasi
BERITA TERKAIT
- Mesin Cuci Terbaru Midea Tawarkan Efisiensi dan Kepraktisan
- Strategi Marketing yang Tepat Bikin Merek Produk Melekat Diingatan Konsumen
- Sambut Imlek, ANTAM Hadirkan Emas Edisi Tahun Ular Kayu, Cus Diborong!
- Produk SIG Diminati, Toko Bangunan Ini Makin Cuan Lantaran Fokus Pasarkan Semen Hijau
- Persiapkan Masa Pensiun yang Aman untuk Karyawan, IFG Gelar Seminar & Talkshow
- Bukalapak Menolak Tutup, Lakukan Transisi