Penerimaan Perpajakan Dikoreksi Rp 21 Triliun

Penerimaan Perpajakan Dikoreksi Rp 21 Triliun
Penerimaan Perpajakan Dikoreksi Rp 21 Triliun
Secara umum penerimaan dalam negeri diproyeksikan meningkat dari Rp 1.310,56 triliun menjadi Rp 1.343,65 triliun. Sedangkan belanja negara diusulkan meningkat Rp 1.435,40 triliun menjadi Rp 1.534,58 triliun. Peningkatan belanja ini membuat defisit anggaran meningkat dari proyeksi sebelumnya di APBN Rp 124,02 triliun atau 1,53 persen Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi Rp 190,10 triliun atau 2,23 persen PDB.

Menkeu menambahkan pengajuan RAPBNP diperlukan untuk merespons perlambatan ekonomi dunia dan kenaikan harga minyak.  "Di dalam APBNP itu sendiri nanti ada unsur penyesuaian subsidi minyak, ada penyesuaian dalam bentuk

kompensasi untuk kaum yang rentan. Kita juga melakukan stimulus untuk infrastruktur," kata Agus.

   

Dia menambahkan, anggaran kementrian/lembaga juga akan dipotong antara 5 persen hingga 7 persen. "Itu jumlahnya ada di kisaran Rp 18,8 triliun dan Rp 22 triliun. Itu yang dipotong supaya merespons terhadap kondisi dunia," kata Agus. Pemotongan dilakukan atas sejumlah mata anggaran yang dianggap tidak prioritas. (sof)

Asumsi Ekonomi Makro

                                                                            2011                2012
                                                                          APBNP             APBN        APBNP

Pertumbuhan Ekonomi (%)                                  6,5                   6,7              6,5

Inflasi (%)                                                             5,65                 5,3              7,0

JAKARTA - Perlambatan pertumbuhan ekonomi membuat pemerintah harus merevisi target penerimaan perpajakan. Pertumbuhan ekonomi tahun ini dikoreksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News