Penerimaan Siswa Baru Diprotes Ortu
Rabu, 26 Juni 2013 – 02:23 WIB
Meski demikian, kata Syamsul, ada pula sekolah yang berupaya menambah poin bagi siswa lulusannya dengan membuatkan sertifikat sebagai peringkat satu. “Tapi itu tidak kita hitung karena tidak masuk kriteria,” ujarnya.
Syamsul mengatakan, dalam penilaian prestasi itu sendiri pihaknya hanya menghitung satu apabila calon peserta didik memiliki banyak prestasi di bidang yang sama. Nilai SKHUN sendiri hanya diambil 40 persen karena hanya memuat tiga mata pelajaran, sedangkan nilai rapor 60 persen karena terdiri dari 6 mata pelajaran.
“Jadi biar nilai SKHUN anak tinggi kalau nilai rapornya rendah akan tersingkir dengan yang nilai SKHUN rendah tapi nilai rapor baik, apalagi memiliki bukti prestasi,” tuturnya.
Sementara, beberapa guru juga angkat bicara mengenai protes sejumlah orangtua itu. “Waktu orangtua ke sini mereka teriak-teriak kami biarkan saja, karena mereka tidak tahu, kami saja anak kami tidak dimasukan di SMP 9. Kami guru di sini, tapi kami sadar kemampuan anak, kalau mau demo harusnya kami dulu yang protes ini ke sekolah,” ujar salah seorang guru SMP 9 yang tidak ingin disebutkan namanya. (*/yar/fir)
BERAU - Upaya yang diprogramkan Dinas Pendidikan (Disdik) Berau untuk menghindari membeludaknya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang selama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gibran Minta Sistem Zonasi PPDB Dihilangkan, Mendikdasmen: Masih Pengkajian
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut