Peneror Novel Jago, Profesional Plus Banyak Uang
Bisa dibayangkan, ujar Johnson, sudah lebih 57 CCTV yang berada di sepanjang satu kilometer lokasi penyiraman itu diperiksa polisi. Tapi, tidak juga berhasil teridentifikasi siapa pelakunya.
Pengacara kondang ini menilai para pelaku sangat terlatih, terorganisir dan punya uang yang banyak. "Saya tidak bisa menduga-duga, tapi kalau orang yang pernah jadi korban, orang itu pasti punya pengalaman investigasi dan memahami unsur-unsur proses pembuktian sebuah kasus pidana," ungkapnya.
Memang, kata dia, seharusnya polisi lebih pintar dari penjahat. Tapi, kata Johnson, polisi tidak bisa mengungkap kejahatan yang pelakunya pintar menghilangkan alat bukti. "Itu jadi persoalan loh," kata dia.
Johnson mencontohkan, dia juga pernah memegang kasus pembunuhan yang tidak bisa diungkap Polri. Walaupun CCTV-nya sudah ada dan jelas pelakunya.
"Misalnya, kasus pembunuhan yang terbuka di restoran di Pekanbaru, sampai sekarang tidak terbukti. Jelas pelakunya, tapi tidak ada alat bukti," katanya. (boy/jpnn)
Pengungkapan kasus teror kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan sudah berjalan empat bulan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Tok, MK Putuskan Permohonan Novel Cs soal Syarat Usia Capim KPK, Hasilnya
- Novel Baswedan Minta Seleksi Capim KPK Disetop Sementara, Ini Tujuannya
- Kebersamaannya dengan RG hingga Novel di UI Viral, Hasto Bocorkan Isi Pembicaraan
- Sahroni Menilai Kortas Tipikor Polri Akan Jadi Era Baru Pemberantasan Korupsi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Diberitakan Mencalonkan Diri Jadi Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri, Novel Baswedan Bilang Begini