Penertiban Dwelling Time, Jonan: Harus Tegas, Naikkan Tarif
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan membeberkan mengapa proses waktu bongkar muat di pelabuhan atau dwelling time berlangsung lama dan memakan waktu.
Menurutnya, banyaknya barang yang menginap dan tidak dikenai tarif mahal menyebabkan para pengusaha seenaknya menaruh di pelabuhan.
Padahal, bila terus dibiarkan, hal tersebut menyebabkan penumpukan barang terjadi di pelabuhan. "Dwelling time itu (waktu barang) mulai turun kapal sampai ke luar pelabuhan. Kadang-kadang yang punya kontainer di situ nginapin sehari, tambah sehari tambah dua hari. Trus mau gimana?" beber Jonan saat ditemui di DPR, Jakarta, Rabu (24/6) petang.
Karenanya, untuk membuat para pengusaha kapok, mantan dirut PT KAI ini meminta agar para pengusaha tersebut diberi sanksi. Selain itu, harus ada aturan tegas supaya tidak ada barang yang ditumpuk di pelabuhan dalam waktu lama.
"Menurut saya iya (diberi sanksi). Nggak boleh (barang-barang diinapkan), kalau selesai harus out. Itu operator pelabuhan (Pelindo II) yang harus berusaha menertibkan, dengan menaikkan tarif salah satunya," kata Jonan.
Menteri asal Surabaya ini juga telah menyampaikan sarannya kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno supaya Pelindo II menerapkan hal tersebut. "Saya sudah kasih instruksi. Saya minta menteri BUMN untuk (melakukan) itu," tandasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan membeberkan mengapa proses waktu bongkar muat di pelabuhan atau dwelling time berlangsung lama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kunjungi Desa Peron, Jokowi kagumi produk Alpukat dan Gula Aren
- Perkuat Organisasi Koperasi, Dekopin Gelar Munas Bersama
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Tinjau Pertamina Digital Hub, Wamen BUMN Pastikan Pasokan Energi Aman Jelang Tahun Baru
- Di Tengah Cuaca Ekstrem, ASDP Cetak Rekor Layani 1.908 Trip di Lintas Ketapang-Gilimanuk
- Bibit.id Tutup Tahun dengan Sederet Penghargaan Bergengsi