Penetapan Justice Collaborator Ditolak, KPK Tak Tinggal Diam
jpnn.com - JAKARTA - Penetapan status justice collaborator terhadap Direktur Utama PT Windu Tunggal Utama Abdul Khoir oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, ditolak Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta.
Putusan itu disampaikan saat membacakan vonis Abdul Khoir saat persidangan, Kamis (9/6). KPK tidak tinggal diam dengan putusan hakim tersebut. "Proses JC-nya jadi bahan evaluasi kami," ujar Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati, Sabtu (11/6).
Dia menambahkan, KPK masih akan melakukan analisa lebih lanjut terkait penolakan hakim atas JC Khoir. Menurut dia, setiap permohonan JC yang diajukan tersangka ketika masih dalam tahap penyidikan tidak langsung disetujui. "Selalu ada perkembangannya, tergantung keterangan yang dia berikan," paparnya.
KPK juga akan mengevaluasi putusan majelis yang lebih tinggi dari tuntutan jaksa penuntut umum. Pada intinya, kata Yuyuk, KPK menghormati apa yang sudah menjadi putusan majelis hakim. "Kami sedang melakukan evaluasi atas itu," katanya.
Khoir divonis empat tahun penjara dan denda Rp 200 juta. Vonis ini lebih berat dari tuntutan JPU KPK yakni penjara 2,5 tahun, denda Rp 200 juta.
Dalam salah satu pertimbangannya, Hakim berpendapat penetapan JC kepada Khoir oleh pimpinan KPK tanggal 16 Mei 2016 tidak tepat. (boy/jpnn)
JAKARTA - Penetapan status justice collaborator terhadap Direktur Utama PT Windu Tunggal Utama Abdul Khoir oleh pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Alvalab Hadirkan Layanan Uji Laboratorium di SIAL Interfood Jakarta 2024
- JADE Hadirkan Inovasi Teknologi Praktik Kedokteran Gigi
- KPK Sebut Paman Birin Mangkir dari Pemeriksaan
- Pj Gubernur Agus Fatoni Terima Anugerah Sahabat Pers Award dari SPS Sumut
- Kejagung Sudah Sita Aset Hendry Lie, Nilainya Puluhan Miliar
- Dilaporkan APDESI Tangerang, Said Didu Dikawal Masyarakat Penuhi Panggilan Polisi