Pengacara Minta Hakim Binsar Tidak Menakut-nakuti Jessica Lagi
jpnn.com - JAKARTA - Pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso, yakni Hidayat Boestam meminta Hakim Pengadilan Negara Jakarta Pusat yang menangani perkara kliennya untuk objektif dalam sidang.
Boestam meminta, agar hakim, terutama Hakim Anggota Binsar Gultom tidak menggiring opini majelis sidang. "Kalau dalam persidangan itu, dia (Hakim Binsar) tidak boleh menggiring. Tidak boleh memberikan pendapat. Pihak saya pun mengeluarkan pendapat ditegur," kata Boestam sebelum sidang perkara kliennya dimulai di PN Jakarta Pusat, Senin (15/8).
Menurut Boestam, apa yang sudah dilakukan Hakim Binsar, sudah melanggar kode etik kehakiman. "Semua jelas orang lihat kok di televisi. Di YouTube semua orang bisa lihat, Hakim Binsar itu menggiring, memberikan pendapat dan kesimpulan. Sama saja untuk menakut-nakuti terdakwa," tambah Boestam.
Dia menambahkan, selama sidang berlanjut, hakim hanya boleh mempertanyakan dan melihat jaksa penuntut umum dan penasihat hukum menguji dakwaan dan pembelaan masing-masing. Hakim boleh menyimpulkan, kala sidang sudah dalam agenda pembacaan keputusan.
"Kalau dia (Hakim Binsar) mau mengeluarkan kesimpulan ya nanti tuangkan saja di dalam putusan. Artinya sebagai hakim dalam mencari keadilan, tidak boleh berat sebelah dan memihak. Kalau dia (Jessica) bersalah ya lakukan sesuai koridor hukum. Kalau tidak bersalah ya bebaskan dong," tandas Boestam. (mg4/jpnn)
JAKARTA - Pengacara terdakwa Jessica Kumala Wongso, yakni Hidayat Boestam meminta Hakim Pengadilan Negara Jakarta Pusat yang menangani perkara kliennya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kodam Udayana Dicatut Penipu, Begini Kasusnya
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Brigjen Pol Faizal Rahmadani: Kejar, Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati
- 2 Tahun Berlalu, Kematian Iwan Boedi Masih Misteri, Polisi: Tantangan Berat
- Aipda Robig Didampingi 7 Kuasa Hukum, Ada Kata Kasihan Keluarga Korban dan Pelaku
- Kasus Agus Buntung Diduga Perkosa Mahasiswi, Ibunya Terlibat?