Pengacara Sebut Kasus Anas Dipenuhi Proses Abnormal

jpnn.com - JAKARTA - Kuasa hukum Anas Urbaningrum, Firman Wijaya masih tidak terima dengan vonis yang dijatuhkan kepada kliennya itu. Ia menyebut kasus Anas, mulai dari penyidikan sampai pengadilan, sebagai proses yang abnormal.
Menurut Firman, keanehan bermula dari bocornya surat perintah penyidikan sprindik mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu. "Sejak 2 tahun lalu saya sudah perkirakan kasus Anas ini adalah abnormality process. Di kasus sprindik bocor, bisa disaksikan drama victim conspiracy," jelas Firman dalam sebuah diskusi yang digelar Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta, Selasa (30/9).
Menurutnya, ketika surat itu bocor harusnya KPK menghentikan sementara kasus Anas. Pasalnya, patut diduga ada kepentingan-kepentingan diluar penegakan hukum yang ikut bermain.
Keanehan lain adalah munculnya tudingan bahwa Anas berambisi menjadi presiden yang dianggap sebagai motif mantan anggota KPU RI itu melakukan korupsi. Menurut Firman, tudingan itu berasal dari sumber yang tidak jelas dan tidak layak dijadikan bukti untuk menjerat Anas.
"Kemudian muncul pasal-pasal yang membingungkan dalam tuntutan," lanjutnya.
Atas dasar-dasar itu, Firman mengapresiasi niat KAHMI melakukan eksiminasi terhadap kasus Anas. Menurutnya, langkah rekan-rekan satu organisasi Anas itu dapat membantu terciptanya keadilan.
"Karena memang prosesnya kasus Mas Anas sejak awal bermasalah," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Kuasa hukum Anas Urbaningrum, Firman Wijaya masih tidak terima dengan vonis yang dijatuhkan kepada kliennya itu. Ia menyebut kasus Anas,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendiri Yayasan AIS Laporkan Para Pengurus ke Polda Metro Jaya, Ini Kasusnya
- Bethsaida Caregivers Awards 2025 Ajang Penghargaan Bagi Dokter dan Perawat
- Penghentian Sepihak Pendamping Desa, Wakil Ketua Komisi V DPR: Jangan Karena Like and Dislike
- 2 Kapal Terbakar di Pelabuhan Sunda Kelapa, 15 Mobil Damkar Dikerahkan
- KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Kredit LPEI, Kerugian Rp11,7 Triliun
- Kejagung Sebut Kerugian Korupsi BBM Rp 193,7 Triliun, MAKI: Perhitungan Masuk Akal