Pengadilan Australia Selatan Mulai Gunakan Twitter
![Pengadilan Australia Selatan Mulai Gunakan Twitter](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Pengadilan di negara bagian Australia Selatan mulai menggunakan Twitter untuk mengkomunikasikan masalah hukum dengan masyarakat banyak.
Hakim Kepala Chris Kourakis mengatakan penggunaan platform sosial media ini merupakan uji coba selama enam bulan. Di dua negara bagian lain, Victoria dan New South Wales, cuitan di twitter sudah dilakukan selama lebih dari setahun terakhir.
Otoritas Administrasi Pengadilan Australia Selatan (CAA) akan melakukan cuitan dengan alamat @CourtsinSA dan Hakim Kepala Kourakis mengatakan akun itu akan digunakan mengkomunikasikan berbagai isu
"Ini cara tercepat untuk menyebarkan informasi dari pengadilan, dan merupakan wahana tambahan dari yang sudah ada seperti misalnya lewat sits CAA," katanya.
"Ke depannya, kami akan mengirimkan laporan yang bersifat umum, update mengenai perubahan aturan, dan masalah hukum lain, lowongan kerja, dan masalah administrasi. Juga dokumen yang mungkin bukan berasal dari pengadilan namun dipandang relevan dan menarik untuk diketahui oleh kalangan hukum dan juga masyarakat banyak."
Pengadilan SA sekarang menggunakan Twitter untuk berkomunikasi dengan publik. (ABC News)
Disebutkan bahwa CAA juga akan mengikuti akun Twitter organisasi maupun individu yang memiliki hubungan dengan masalah hukum dan mungkin juga akan menyebarkan isi akun lain tersebut.
Namun ditegaskan bahwa pengadilan tidak akan terlibat dalam diskusi mengenai kasus atau keputusan pengadilan dan juga tidak akan memberikan nasehat mengenai masalah hukum.
Pengadilan di negara bagian Australia Selatan mulai menggunakan Twitter untuk mengkomunikasikan masalah hukum dengan masyarakat banyak. Hakim Kepala
- Dunia Hari Ini: PM Israel Ancam Hentikan Gencatan Senjata
- Kaum Muda Australia Lebih Memilih Tidak ke Dokter
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baja dan Alumunium
- Dunia Hari Ini: Penampilan Ed Sheeran di Jalanan Diberhentikan Polisi India
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun