Pengadilan Australia Vonis Mantan Senator karena Terbukti Menghina Muslim

"Kebebasan berbicara tidak mutlak dan QCAT, seperti pengadilan lainnya di Australia, mengatakan kita dapat berbicara dengan cara yang tidak merugikan orang lain," katanya.
Dulu senator, kini bangkrut
Fraser Anning tidak melakukan pembelaan dan juga tidak pernah menghadiri persidangan kasus ini.
ABC telah berupaya menghubunginya namun tak berhasil.
Sebelumnya telah dilaporkan bahwa dia sekarang tinggal di Amerika Serikat.
Anning terpilih menjadi senator dari partai One Nation pimpinan Pauline Hanson, menggantikan Malcolm Roberts yang memiliki kewarganegaraan ganda pada tahun 2017.
Anning dengan cepat membelot dari partai dan menjadi senator independen sebelum bergabung dengan Partai Australia pimpinan Katter. Belakangan, dia juga diusir dari partai ini pada Oktober 2018.
Anning kemudian mendirikan partainya sendiri, Partai Nasional Konservatif Fraser Anning, tapi gagal dalam Pemilu 2019.
Partai ini juga telah dicabut keanggotaannya oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada September 2020.
Pengadilan di negara bagian Queensland menetapkan mantan senator Australia Fraser Anning terbukti melanggar UU Anti Diskriminasi karena menghina umat Islam
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia