Pengajar Bahasa Indonesia di Australia Mengharapkan Subsidi dari Pemerintah RI

"Sudah ada program seperti juga di Australia Barat. Saya kira ini sangat baik, kita harus melihat bahwa universitas sebagai bagian tidak terpisahkan dari tingkat sebelumnya tingkat TK, SD dan SMA.
"Kalau program semacam itu sudah berjalan baik di tingkat dasar, bisa juga dijadikan contoh di tingkat universitas," kata David.
Kampanye untuk menarik lebih banyak siswa belajar bahasa

Liam Prince sekarang menjadi Direktur Konsorsium ACICIS menggantikan David dan mengatakan usaha yang akan dilakukannya sekarang adalah berkampanye di Australia guna menarik lebih banyak siswa untuk belajar bahasa asing, termasuk bahasa Indonesia, di tingkat universitas.
Salah satu alasannya adalah Pemerintah Australia baru saja meloloskan aturan yang mengubah sistem pendanaan bagi jurusan yang dipilih mahasiswa warga Australia.
Dalam aturan baru ini, uang kuliah untuk program bahasa akan lebih murah dibandingkan jurusan seni dan ilmu sosial lainnya.
"Saya sedang berkoordinasi dengan mereka yang lain yang terlibat dalam pengajaran bahasa untuk membuat kampanye menjelaskan aturan terbaru ini," kata Liam kepada ABC Indonesia.
Senada dengan pendapat David mengenai perlunya keterlibatan Pemerintah Indonesia dalam membantu pendanaan pengajaran bahasa Indonesia di Australia, Liam juga mengatakan Pemerintah Indonesia setidaknya bisa membantu pendanaan dalam soal kampanye.
Guna menjadikan bahasa Indonesia semakin internasional dan membantu pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri, seperti Australia, Pemerintah Indonesia didesak untuk ikut membantunya, seperti memberikan subsidi bagi tenaga pengajar di berbagai universitas
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya