Pengajuan Kredit Ribet, Penjualan Rumah Subsidi Seret

jpnn.com - JAKARTA - Penjualan rumah bersubsidi mulai ngadat. Dari 40 ribu rumah yang telah terbangun, baru sekitar 20 ribu rumah terjual. Hal ini disebabkab perbankan yang memperketat syarat pengajuan kredit.
Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo menyatakan, tahun ini pembangunan rumah bersubsidi ditargetkan 120 ribu unit.
Pengembang siap merealisasi, tapi meminta bank untuk melonggarkan kebijakan kredit pemilikan rumah (KPR).
Eddy menyebut kondisi tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Meski terjadi perlambatan kondisi ekonomi, semua rumah bersubsidi habis terjual pada tahun lalu. Karena itu, dia menduga faktornya bukan daya beli, tapi persyaratan bank.
”Bank makin ketat, mungkin takut banyak PHK,” tambahnya.
Berdasar informasi yang dia terima, bank menetapkan syarat lebih ketat saat menerima pengajuan kredit oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah.
”Dulu syarat kurang-kurang sedikit masih bisa. Sekarang semua syarat harus dipenuhi. Memang bisa dipenuhi, tapi kami perlu waktu,” terangnya. (wir/c5/noe)
JAKARTA - Penjualan rumah bersubsidi mulai ngadat. Dari 40 ribu rumah yang telah terbangun, baru sekitar 20 ribu rumah terjual. Hal ini disebabkab
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang