Pengakuan Ade Armando di Polda Metro soal Meme Anies Gubernur Joker
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ade Armando memenuhi panggilan Polda Metro Jaya, Rabu (20/11). Status dosen di Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) itu adalah terlapor kasus dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Ade yang tiba di Polda Metro Jaya pukul 10.30 WIB, baru selesai menjalani pemeriksaan pukul 14.00 WIB. Pemeriksaan itu terkait unggahan Ade di medsos meme Gubernur DKI Anies Baswedan dalam karakter Joker yang dipersoalkan Senator Fahira Idris.
Menurut Ade, penyidik Polda Metro Jaya menyodorkan 16 pertanyaan. “Total 16 tetapi yang menyangkut secara spesifik tentang tuduhannya Bu Fahira itu sekitar enam atau tujuh pertanyaan,” ujar Ade usai menjalani pemeriksaan.
Ade menuturkan, penyidik menanyakan soal asal-usul meme Anies dalam karakter Joker. “Kenapa foto itu ada di ponsel, siapa yang mengunggah, siapa yang mengirimkan, apa maksud saya mengirimkan foto itu. Kira-kira itu,” tuturnya.
Namun, kata Ade, pertanyaan yang menyangkut kasus itu hanya enam atau tujuh. “Seperti apakah saya mengelola (akun) Facebook saya sendiri,” sebutnya.
Sebelumnya Fahira melaporkan Ade yang mengunggah meme Anies dalam karakter Joker. Dalam meme itu juga ada narasi tentang gubernur jahat.
“Foto itu juga diunggah dengan kata-kata atau narasi yang mengarah pada pencemaran nama baik,” ujar Fahira.(antara/jpnn)
Ade Armando mengaku disodori 16 pertanyaan oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait meme Gubernur DKI Anies Baswedan berkarakter Joker.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano