Pengakuan Anak-anak Teroris ISIS Asal Australia
Zaynab mengaku sudah lama ingin melarikan diri dari ISIS, tapi telah kabar tentang apa yang terjadi pada mereka yang pergi.
"Mereka pergi dan kabar mereka tak terdengar lagi," katanya.
"Orang diperkosa, disiksa. Mereka ditangkap. Itu sebabnya kami tak pernah bisa pergi," tambahnya.
Photo: Humzeh Sharrouf (8 tahun) di kamp pengungsi al-Hawl Suriah. (ABC News: David Maguire)
Nenek anak-anak ini, Karen Nettleton, kini dalam misi ketiganya untuk memulangkan cucunya. Dua misi sebelumnya pada 2016 dan 2018 tidak membuahkan hasil.
Dia secara sporadis berkomunikasi dengan cucu-cucunya itu. Bahkan Hoda, katanya, kadang mempertaruhkan keselamatannya dan pergi ke kafe internet untuk berkomunikasi dengan neneknya.
Anak-anak ini mengaku sama sekali tidak tahu bahwa mereka akan pergi ke Suriah.
"Bukan kami yang memilih datang ke sini sejak awal. Kami ke sini dibawa oleh orangtua kami," ujar Zaynab.
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?