Pengakuan Bappenas soal Perekonomian Bikin Kaget, Bisa Gawat!
Suharso pun memperkirakan pasca-Covid-19 pertumbuhan ekonomi potensial berada di bawah 5 persen jika tidak ada upaya ekstra.
"Selain itu, kesenjangan pendapatan per kapita juga semakin melebar jika ekonomi tidak tumbuh tinggi," ungkap Suharso.
Dia menuturkan pendapatan per kapita Indonesia juga berpotensi disalip FIlipina pada 2037 dan oleh Vietnam pada 2043.
Begitu juga dengan tingkat produktivitas yang akan terus menurun dan terendah di kawasan Asia.
Oleh karena itu, pada 2022 perlu dilakukan intervensi kebijakan melalui upaya ekstra.
Kebijakan dibidik agar pada 2045 Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi atau high income country.
Oleh karena itu, menurut dia, 2022 merupakan tahun penting untuk pemulihan ekonomi dan perlu memberikan optimisme yang realistis pada publik.
“Pemulihan perekonomian belum optimal karena masih fokus pada penanganan pandemi, sehingga masih terdapat recovery gap yang lebar,” ujarnya.
Bappenas menilai perekonomian Indonesia masih tumbuh di bawah rata-rata sejak 2014, bahkan diramalkan akan berlanjut pascpandemi.
- Lantik Pajabat Baru, Dewan Nasional KEK Sampaikan Pesan Ini, Silakan Disimak
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Strategi BNI Perkuat Bisnis Konsumer & Korporasi untuk Perekonomian Sepanjang 2024
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025