Pengakuan Jorge Martin soal Kekacauan di MotoGP San Marino
Namun, Martin kena prank, hujan berhenti dan aspal nyaris tidak basah.
Itu berarti Martin pun harus kembali ke pit untuk kembali mengendarai motor pertamanya. Semua kacau buat Martin.
Namun, Martin akhirnya bisa finis di urutan ke-15, alias peraih poin terakhir (satu poin).
"Tidak ada alasan lain. Saya yang membuat keputusan dalam balapan dan jelas bahwa strategi itu ternyata tidak tepat. Saya harus belajar dari ini, tetapi saya sudah mencoba memberikan segalanya untuk membayar kesalahan itu. Saya mendapat satu poin," tuturnya.
"Seharusnya saya mengikuti strategi Bagnaia. Seharusnya saya melakukan apa yang dilakukan pesaing utama. Saya tahu, saya salah. Saya harus menerimanya. Tidak ada gunanya untuk terus memikirkannya," imbuhnya.
Strategi yang kacau itu membuat Martin harus rela melihat jaraknya dengan Pecco Bagnaia makin tipis.
Jorge Martin dan Pecco Bagnaia nyaris bersenggolan saat Martin mencoba menyalip Pecco pada race MotoGP San Marino.
- Jadwal MotoGP Emilia Romagna, Ducati Bisa Memastikan Mahkota
- MotoGP Indonesia: Kamar Kosong Sisa 50 Persen
- Inilah Senjata Kemenangan Marc Marquez
- Ini Tujuan Dorna Menerapkan Radio Komunikasi Untuk Pembalap MotoGP
- MotoGP Masuk Masa Sibuk & Genting, Marc Marquez Diuntungkan
- Gagal Juara di MotoGP San Marino, Pecco Bagnaia Beri Pengakuan