Pengakuan Kader Demokrat yang Pernah ke Jakarta, Takut Dituduh Ikut Kudeta
Hanya saja dia khawatir dinilai sebagai bagian dari kelompok yang ingin memecah belah Partai Demokrat.
Pasalnya, Junaidi mengaku dirinya sempat berbeda dengan sikap para kader Partai Demokrat yang duduk DPRD Provinsi NTB terkait dengan rencana mengajukan hak Interpelasi ke Gubernur NTB.
Kemudian juga sikapnya yang memberikan kritik dan masukan kepada pengurus DPD Demokrat NTB.
"Saya minta ini jangan ditumpangi untuk membenarkan diri bahwa ada oknum pengurus DPD partai Demokrat NTB melakukan pemecahan, jangan bilang ada oknum. Kalau soal berbeda pendapat sah-sah saja, jangan kita berbeda pendapat kemudian saya dikira bagian dari pemecah belah," katanya.
"Kita (Junaidi) berbeda pendapat soal interpelasi, karena sebagai pengusung, kita wajib mengawal dan mengantarkan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah sampai lima tahun masa jabatannya. Kemudian saya juga pernah ke Jakarta, tapi bertemu melapor ke Pak Sekjen terkait dengan kondisi partai. Soal bagaimana mereka menilai, silakan ditanyakan langsung ke DPP, nanti DPP yang memutuskan," katanya. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Berikut ini pengakuan kader Partai Demokrat NTB yang pernah pergi ke Jakarta, silakan disimak.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Ibas: Di Tangan Gurulah Masa Depan Bangsa Akan Dibentuk
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Anggota DPR Desak Persepi Usut Tuntas Survei Janggal Poltracking