Pengakuan Karyawan Pembunuh Bosnya, Kerja 10 Hari Gaji Rp 20 Ribu

jpnn.com, SURABAYA - Polrestabes Surabaya mulai menguak motif Syaifur Rizal alias Ijang, 19, dan Muhammad Ari alias Mat, 20, membunuh Ester Lilik Wahyuni, 51.
Ester merupakan pemilik jasa laundry. Dua pelaku merupakan karyawannya.
Dari hasil penyidikan diketahui aksi keji itu dipicu persoalan gaji dan pinjaman uang yang tak kunjung diberikan korban kepada kedua karyawannya.
"Katanya kedua tersangka sudah tidak digaji selama 7 hari. Tapi nanti kami dalami lagi soal gaji itu," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan di Mapolrestabes Surabaya.
Dijelaskan, berdasarkan pengakuan para tersangka, korban menjanjikan pembayaran upah setiap minggu. Namun belum sempat memenuhi janjinya, korban sudah terlibat cekcok dengan kedua tersangka.
Mereka cekcok masalah ponsel dan dompet korban yang hilang. Korban menuduh kedua tersangka telah mencuri ponsel dan dompetnya. Korban lalu memecat dan mengusir Mat dan Ijang.
Keduanya pun protes. Meski memang belum sempat bekerja sebulan penuh, Ijang dan Mat merasa sudah menjalani pekerjaan selama 10 hari.
Ijang geram dengan tingkah korban yang ingkar janji. Dia mengaku hanya digaji sebesar Rp 20 ribu. "Padahal saya sudah seminggu lebih bekerja," aku Ijang.
Dua pelaku pembunuh bisa laundry di Surabaya, Ijang dan Mat, mengaku sudah kerja 10 hari hanya digaji Rp 20 ribu.
- Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Sadis di Dumai, Oh Ternyata
- Tragis! Seorang Pria di Semarang Tega Habisi Nyawa Ibu Kandungnya
- Pembunuh Sadis di Dumai Ditangkap Beberapa Jam setelah Kejadian, Ini Motifnya
- 51 Hari Tanpa Kejelasan, Keluarga Korban Pembunuhan Minta Polisi Buka Hasil Penyelidikan
- Kasus Pembunuhan Gadis di Gorontalo Masih Misteri, Ini Kata Polisi
- Tingkatkan Edukasi Kesuburan, Komunitas Menuju Dua Garis Gelar Fertility Bootcamp