Pengakuan Mantan Kepala BIN Diputar Ulang di Australia

jpnn.com - JAKARTA - Sikap pemerintah Australia yang bungkam terkait isu penyadapan dinilai wajar. Pasalnya, jika meminta maaf sama saja mengakui telah melakukan tindakan melanggar hukum.
Selain itu, permintaan maaf juga akan mendiskreditkan kerja keras para agen intelijen Australia yang notabene merupakan abdi negara.
"Moral intelijen mereka bisa turun. Mereka bekerja menjalankan perintah mengumpulkan informasi untuk kepentingan negara," kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).
Menurutnya, masyarakat Indonesia masih terlalu naif dalam menanggapi isu intelijen. Padahal, seperti negara lain, Indonesia juga melakukan operasi intelijen.
Bahkan, lanjut Burhanudin, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendro Priyono secara terbuka pernah mengakuinya kepada salah satu stasiun televisi Australia pada tahun 2004 lalu. Dalam wawancara tersebut, Hendro menceritakan kegagalannya dalam merekrut seorang warga negara Australia untuk jadi agen Indonesia.
"Wawancara itu sekarang diputar berkali-kali oleh televisi Australia. Transkripnya itu diterjemahkan dan dimuat di media Australia," ucap pengamat jebolan Australian National University (ANU), Canberra, Australia ini.
Peristiwa ini, tambahnya, harus menjadi pelajaran bagi Indonesia. Terutama dalam hal kontra-intelijen.
"Yang perlu kita pertanyakan kualitas intelijen kita, kok bisa disadap," pungkasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Sikap pemerintah Australia yang bungkam terkait isu penyadapan dinilai wajar. Pasalnya, jika meminta maaf sama saja mengakui telah melakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hadiri Kegiatan Unika Atma Jaya, Menag Bicara soal Tantangan Keberagaman di Indonesia
- Boni Hargens Kagumi Kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
- Beri Layanan Terbaik, ASABRI Kunjungi Penerima Pensiunan
- Tanggapi Tagar #KaburAjaDulu, Boni Hargens: Prabowo-Gibran Sangat Menghargai Kritik
- Bantah Suap Hakim, Pengacara Ronald Tannur Minta Maaf kepada Heru Hanindyo
- Prabowo & Gibran Kompak Hadir Penutupan Kongres Demokrat, Lagu Kamu Ngga Sendirian Berkumandang