Pengakuan Mantan Napi Melahirkan dan Membesarkan Anak di Lapas Jakarta Timur
Layaknya perempuan hamil kebanyakan, Iis pun mengalami 'ngidam'. Tapi bedanya di dalam penjara, ia tak bisa leluasa memenuhi keinginannya karena keterbatasan.
Pernah ia ingin sekali makan pizza, kemudian ia harus menitip kepada keluarga napi lain yang berkunjung.
"Suami saya enggak bisa jenguk karena dia juga masuk penjara," tuturnya.
Kembali ke sel sesaat setelah melahirkan
Photo: Iis bersama sang anak menghabiskan waktu sekitar 2 tahun di dalam Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur. (ABC; Nurina Savitri)
Yang tidak bisa ia lupakan adalah detik-detik persalinan anaknya, Afan, yang juga bukan nama sebenarnya.
Iis ingat sudah merasa mulas sejak pagi, tapi baru di siang hari setelah pergantian petugas penjara, ia diperbolehkan untuk berjalan mengintari blok penjara.
Sekitar setengah empat sore, kemudian ia di bawa ke rumah sakit dan saat itu sudah memasuki pembukaan empat.
"Habis Maghrib baru lahiran, normal. Jam 7, diberes-beresin sampai jam 9 [malam], besok siangnya saya pulang [ke penjara]," cerita mantan napi yang pernah mendekam di Lembaga Permasyarakatan Perempuan Kelas IIA di Jakarta Timur ini.
Hamil dan melahirkan bagi sebagian perempuan adalah persoalan hidup dan mati, belum lagi merawat bayi yang menguras habis energi
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- APK Dirusak, Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono Bergerak!
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Sukarelawan Bantu Ridwan Kamil Tanam Pohon di Sungai, Cegah Erosi dan Banjir