Pengakuan Mantan Napi Melahirkan dan Membesarkan Anak di Lapas Jakarta Timur
Tapi Iis mengaku jika kebutuhan untuk anaknya selama di tahanan sebagian besar ia penuhi sendiri, tanpa mengandalkan pemberian Lapas.
"Sewaktu dalam penjara, saya menghabiskan sekitar 1 juta per bulan untuk berbagai kebutuhan anak, seperti popok dan makanan."
"Saya bilang, napi (perempuan) butuh lebih banyak donatur untuk menyumbangkan susu hamil dan susu formula untuk bayi," katanya.
Anak rentan alami kekerasan
Photo: Tiar Simorangkir (pojok kiri bawah, berkacamata) bersama para napi perempuan di Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur, dan anak-anak mereka yang diasuh dalam penjara. (Lam Horas Production)
Iis hanyalah satu dari banyak perempuan di Indonesia yang pernah menjalani kehamilan di dalam bui.
Tak semuanya seberuntung Iis, karena beberapa napi perempuan bahkan harus melewati proses melahirkan tanpa bantuan tenaga ahli.
Seperti yang diceritakan Tiar Simorangkir, seorang sutradara yang tengah menggarap film dokumenter 'Invisible Hope'.
Filmnya tersebut mengangkat kisah nyata para napi perempuan yang hamil, melahirkan, dan membesarkan anak mereka dalam tahanan.
Hamil dan melahirkan bagi sebagian perempuan adalah persoalan hidup dan mati, belum lagi merawat bayi yang menguras habis energi
- Gandeng Amel Carla, Ardhito Pramono Luncurkan Single 'Muda Mudi Jakarta'
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Ridwan Kamil-Suswono Keok dari Pramono-Doel di Survei Alvara Research
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu