Pengakuan Mastiana, Ibu Pembuang Bayi di Areal Pesantren
jpnn.com, MUARA ENIM - Polisi akhirnya berhasil menemukan ibu pembuang bayi di areal Pesantren Ali Idrus, dua hari lalu.
Pelaku bernama Mastiana, 22, warga salah satu desa di Kecamatan Gelumbang.
Dia ibu kandung sang bayi malang. Pengungkapan kasus ini tak sampai 24 jam setelah penemuan bayi oleh warga.
Tepatnya setelah jajaran Polsek Gelumbang mendapatkan informasi kecurigaan warga terhadap seorang wanita di dekat pesantren dengan ciri tubuh gendut dan sulit menggerakkan tubuhnya.
Kecurigaan makin bertambah ketika diketahui kalau wanita muda ini jarang keluar rumah. Petugas lalu melakukan penyelidikan dengan menyambangi kediaman pelaku. Setelah dilakukan interogasi, didapat kebenaran kalau bayi malang yang dibuang tersebut benar anak kandung yang baru dilahirkan Mastiana.
“Terpaksa, yang bersangkutan kami amankan untuk kepentingan penyidikan,” jelas Kapolsek Gelumbang, AKP Indrowono SH, Kamis (19/7).
Sementara pria yang menghamili pelaku entah ke mana keberadaannya. “Terakhir ketemu Lebaran lalu. Setelah itu, mereka ini tidak pernah bertemu lagi,” bebernya. Perbuatan pelaku akan dijerat dua pasal sekaligus, yakni pasal 308 KUHP dan atau pasal 77b jo 76b UU No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
“Hingga saat ini, masih dilakukan penyidikan terhadap pelaku,” ujarnya. Pengakuan Mastiana, dia nekat membuang anak kandungnya lantaran malu tidak memiliki suami. Bayi itu hasil hubungan di luar nikah. “Biar dirawat oleh orang pesantren, saya malu karena anak itu tidak ada bapaknya,” beber dia.
Polisi akhirnya berhasil menemukan ibu pembuang bayi di areal Pesantren Ali Idrus, dua hari lalu.
- Bos Batu Bara Muara Enim Ditangkap Terkait Kerugian Negara Rp 556 Miliar
- Kades Tanjung Medang Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Capai Ratusan Juta
- Pria Lansia Tewas di Dalam Rumah, Tangan Terikat, Mulut Tersumpal Kain, Mobil Hilang
- Luas Lahan yang Terbakar di Sungai Rotan Muara Enim Mencapai 53 Hektare
- Karang Asam Festival 2024 Segera Digelar, Libatkan 100 UMKM
- Warga Muara Enim Hilang di Sungai Lematang, Begini Kronologinya