Pengakuan Mutilan Bantaeng, Potong-Potong Tubuh Kekasih Pakai Batu, Begini Kronologinya

Pengakuan Mutilan Bantaeng, Potong-Potong Tubuh Kekasih Pakai Batu, Begini Kronologinya
Polisi mengevakuasi mayat gadis Bantaeng korban pembunuhan secara sadis. Foto: Dok Humas Polres Bantaeng

Menurut Rani, MI pamit ke sekolah sejak 1 September lalu dan sejak saat itu tidak pernah lagi kembali ke rumahnya.

MI diduga korban mutilasi di Bantaeng. Pasalnya, saat ditemukan kondisi tubuhnya tidak utuh. Informasi yang dihimpun, bagian kakinya terlepas, sementara kulitnya seperti bekas luka sayat.

Pengakuan A disampaikan Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara saat merilis kasus pembunuhan siswi SMA dan dugaan mutilasi di Bantaeng.

Tindakan mutilasi di Bantaeng dikatakan Andi Kumara, dilakukan setelah pelaku memastikan korban sudah meninggal.

“Dari keterangan pelaku mengakui memotong kaki korban menggunakan batu setelah korban telah meninggal dunia,” kata Andi Kumara menjelaskan kronologi dugaan korban dimutilasi di Bantaeng, Senin (12/9/2022).

Ia mengatakan motif mutilasi di Bantaeng dilatarbelakangi oleh rasa cemburu pelaku kepada korban. Sebab, korban yang menolak diajak mesum pelaku, membenarkan jika memiliki pacar baru. Pelaku dan korban sempat cekcok.

Namun, A mulai kalap mata. Ia mencekik leher korban dari belakang dengan tangan kanannya. Sementara, tangan kiri pelaku menarik tubuh korban ke belakang.

Keterangan awal pelaku di hadapan penyidik Polres Bantaeng, bahwa penyebab mutilasi di Bantaeng itu karena dua motif, yakni sakit hati dan cemburu.

Motif pembunuhan disertai mutilasi terhadap siswi SMA di Sungai Biangloe, Desa Barua, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Sulsel akhirnya terungkap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News