Pengakuan Novel ke Imam Masjid: Sudah 14 Hari Dibuntuti

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menerima serangan teror usai menunaikan salat Subuh di Masjid Al-Ikhsan yang berjarak 20 meter dari kediamannya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4).
Sebelum aksi teror itu menimpa dirinya, ternyata Novel sudah mulai gundah beberapa hari sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Imam Masjid Al-Ikhsan Abdur Rahim Hasan.
Abdur mengatakan, belum lama ini, Novel pernah menceritakan kegundahannya itu. Novel beranggapan diintai oleh orang asing di rumahnya.
"Novel pernah cerita ke saya, 'dua minggu ini saya merasa dibuntuti, tapi saya enggak cerita ke siapa-siapa takut dikira paranoid'," kata Abdur menirukan pernyataan Novel kala itu.
Abdur mengaku menaruh rasa empati kepada Novel, saat itu. Hal ini mengingat, Novel tengah mengusut kasus besar e-KTP. Belum lagi, Novel beberapa kali pernah menerima aksi teror ketika mengusut kasus besar. "Saya jawab saat itu, banyakin salawat Pak Novel," kata dia. (mg4/jpnn)
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menerima serangan teror usai menunaikan salat Subuh di Masjid Al-Ikhsan yang berjarak
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Febri Nilai Dakwaan Terhadap Hasto Menyimpang dari Fakta Hukum
- Usut Kasus CSR BI, KPK Periksa 2 Anggota DPR dari Nasdem
- KPK Panggil Billy Beras Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa
- Pembayaran Vendor Proyek Retrofit PLTU Bukit Asam Dieksekusi Perusahaan Hengky Pribadi
- Pelapor Klaim Miliki Bukti Kuat Dugaan 4 Kasus Korupsi Jampidsus
- Jadi Kuasa Hukum Hasto, Febri Diansyah Bongkar 4 Poin Krusial di Dakwaan KPK