Pengakuan Ortu yang Anaknya Disuntik Vaksi Palsu, Menyedihkan

jpnn.com - KABARESKRIM Komjen Ari Dono dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek mendatangi salah satu klinik yang diduga menggunakan vaksin balita palsu. Klinik tersebut terletak di Jalan Centek Raya, Ciracas, Jakarta Timur. Sejatinya klinik milik bidan Elly Novianti itu digerebek, Selasa (28/6) malam.
Di sana, Ari dan Nila bertemu dengan beberapa orang tua yang anaknya telah mendapatkan vaksi di klinik tersebut.
Nila sempat bertanya kepada Dewi, ibunda Farisa, yang sekitar empat bulan lalu melakukan vaksinasi di klinik tersebut. "Apa yang terjadi setelah vaksinasi?" ujarnya.
Dewi mengaku anaknya muntah-muntah seharian. Muntahan itu berwarna hijau. Dia khawatir gejala tersebut disebabkan vaksin palsu. "Saat itu saya hanya berpikir lagi masuk angin saja," tuturnya.
Kejadian serupa ternyata dialami Andika Putra, bayi Eka Rachmawati. Saat ditanya Ari Dono soal kondisi anaknya setelah divaksin, Eka menjawab bahwa anaknya muntah sejak siang hingga malam. "Anak saya vaksinasinya memang siang."
Soal penyebab muntah itu, dia tak mengetahui. Tapi, setelah muntah seharian, anaknya berangsung-angsur pulih. "Tapi, kasihan, mukanya pucat sekali," ungkapnya.
Saat itu, Ari tampak mencatat semua jawaban orang tua yang anaknya diberi vaksin palsu tersebut. Sesekali dia juga berdiskusi dengan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Brigjen Agung Setya soal masalah tersebut. (idr/mia/ian/c5/kim)
KABARESKRIM Komjen Ari Dono dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek mendatangi salah satu klinik yang diduga menggunakan vaksin balita palsu. Klinik tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cak Imin Gelar Halalbihalal, Ma'ruf Amin & Sejumlah Menteri Hadir
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai