Pengakuan Para Pemeran Gigolo di Film Cowboys in Paradise
Kami Bukan Ayam, Kami Hanya Anak Pantai
Jumat, 30 April 2010 – 08:22 WIB
"Bila melakukan kegiatan pembuatan film di Bali, tentu dia harus punya visa untuk itu. Sedangkan dia hanya memiliki visa kunjungan. Itu jelas melanggar," kata Kabidhumas Polda Bali Kombespol Gede Sugianyar (Jawa Pos, 29/4).
Bukan hanya gubernur dan aparat kepolisian Bali, yang gusar terhadap beredarnya film gigolo tersebut. Para beach boy yang terekam dalam film itu dan kemudian dicap sebagai "gigolo" juga merasa ditipu oleh si Amit. Mereka shock dan tidak mengira film itu akan "mengerjai" mereka.
"Kalau tahu begini jadinya, dulu saya tidak mau diambil gambarnya oleh si Amit," ujar Warno alias Arnold, anak pantai Kuta yang wajah lugunya nampang di film tersebut.
Kepada para pemeran, Amit mengatakan bahwa film yang dibuatnya sebatas film dokumenter pribadi. Karena itulah, para anak pantai yang pekerjaannya sebagai pengajar surfing dan menyewakan papan selancar itu tidak keberatan ketika Amit mengambil gambar mereka di pinggir Pantai Kuta. Apalagi mereka sudah mengenal Amit.
FILM Cowboys in Paradise menghebohkan dunia pariwisata Bali. Kebanyakan mengecam keras film yang seolah-olah mempromosikan para gigolo di Pantai
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408