Pengakuan Para Pemeran Gigolo di Film Cowboys in Paradise

Kami Bukan Ayam, Kami Hanya Anak Pantai

Pengakuan Para Pemeran Gigolo di Film Cowboys in Paradise
HEBOH- salah satu skuel film dokumenter berjudul Cowboys in Paradise.
Made "sebut saja begitu" pria asal Tabanan yang lama menjadi anak pantai di Kuta memberikan perspektif lain tentang gigolo. Menurut dia, warga lokal yang berpacaran dengan wanita bule tidak suka disebut gigolo. Memang tujuan mereka bukan mencari uang untuk kekayaan. "Lebih tepatnya, just for fun. Setahu saya, sampai sekarang begitu, petualangan lelaki lah," sebutnya.

Made menuturkan, pada 1970-an pernah ada era flower generation di Kuta dan Ubud. Mereka diduga berpraktik sebagai gigolo. Namun, semua kembali ke iktikad orang itu, untuk profesi atau  hanya senang-senang.

"Tapi, sekarang banyak anak pantai dari luar datang ke Kuta. Tujuan mereka, ke arah jadi gigolo. Sebab, di Kuta peluang itu ada," jelasnya.

Peluang yang dimaksud adalah di antara pelancong yang datang, selain berlibur, ada juga yang pelesir untuk memuaskan petualangan seksual mereka. Dan, itu sulit dideteksi. "Memang, yang terlihat dekil disukai orang asing. Itu sensual," imbuhnya. (*/ari)

FILM  Cowboys in Paradise menghebohkan dunia pariwisata Bali. Kebanyakan mengecam keras film yang seolah-olah mempromosikan para gigolo di Pantai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News