Pengakuan Pasutri yang Membeli Bayi dari Mbak Anita di Palembang, Ternyata
jpnn.com, PALEMBANG - Polisi telah menangkap para pelaku yang terlibat dalam sindikat perdagangan bayi di Palembang, Sumatera Selatan. Para pelaku tersebut langsung digelandang ke Palembang setelah diamankan dari berbagai lokasi.
Polisi juga telah mengamankan bayi yang dijual ibu kandungnya Anita dari pasangan suami istri (pasutri) Mardiana (33) dan Maliki (37) dari tempat tinggalnya di Desa Talang Seribu, Kecamatan Buai Madang Ranau, Kabupaten OKU Selatan, Kamis (28/10/2021).
Tiba di Mapolres sekitar pukul 17.00 WIB, Unit Ranmor Polrestabes Palembang langsung menggiring Mardiana sambil menggendong bayi yang baru berusia 1,5 bulan itu dengan kain gendongan berwarna merah.
Kepada polisi, Pasutri mengaku jika bayi tersebut baru dirawat di rumah mereka selama lima hari. Dan ternyata bayi tersebut pun sudah diganti nama ketika sudah dirawat oleh kedua pasutri ini.
“Baru lima hari kami rawat di rumah dan hari ini dibawa ke Palembang, namanya sudah kami ganti menjadi nama baru yakni Merlinda,” ujar Maliki.
Maliki yang sehari-hari berprofesi sebagai petani ini juga mengaku ia dan istri hanya berniat mengadopsi anak, karena ia tak kunjung dikaruniai momongan selama menikah.
Hingga akhirnya mereka ditelepon oleh kakak iparnya, Gatot (37) agar datang ke Palembang dan mengadopsi bayi.
“Kami ditelepon diminta datang ke Palembang, dan kami kasih uang sebagai ganti biaya persalinan totalnya Rp7 juta. Sudah berupaya biar punya anak tetapi tidak berhasil,” ungkap Maliki.
Sementara Gatot, ia mengaku sebagai kakak Mardiana, Gatot menyebut jika awalnya ia dihubungi oleh Rohimah dan Putri.
Polisi telah menangkap para pelaku yang terlibat dalam sindikat perdagangan bayi di Palembang, Sumatera Selatan. Para pelaku tersebut langsung digelandang ke Palembang setelah diamankan dari berbagai lokasi.
- Pj Gubernur Sumsel Jamin keselamatan Umat Katolik Saat Misa Natal 2024
- Jadwal Misa Natal 2024 di Gereja Santo Yoseph Palembang
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat