Pengakuan Pecandu Sabu Australia Soal Hutangnya yang Capai Rp 800 Juta
Pacar Chris setahun belakangan adalah satu-satunya orang lain yang tahu tentang kecanduan sabunya selama ini, sampai ia memberi tahu sahabatnya.
Ketika ditanya apa alasannya, begini alasan Chris.
"Saya muak persepsi media bahwa semua pecandu sabu tak melakukan tanggung jawab sehari-hari yang tak memberi makan anak-anak mereka dan mencuri dari semua orang," akunya.
Ia lantas menyambung, "Saya tak pernah mencuri dari siapa pun, juga terpaksa melakukan tindak kejahatan. Saya tak punya uang. Ketika saya menghabiskannya, itu hilang begitu saja."
Ia kini berjuang dengan hutang.
Chris menghasilkan lebih dari 100.000 dolar (atau setara Rp 1 miliar) setahun, telah berhutang dua kali dan melampaui batas tiga kartu kreditnya. Itu semua dilakukannya dalam 14 bulan.
Ia sekarang berutang senilai total 80.000 dolar (atau setara Rp 800 juta) dari pinjaman dan kartu kredit pribadi.
Sambil menitikkan air mata ia mengungkapkan, "Saya rasa mungkin saya telah menghabiskan 200.000 dolar (atau setara Rp 2 miliar) untuk sabu kristal selama bertahun-tahun dan Anda tahu apa yang harus saya banggakan dari itu?”.
Dari luar, Chris tampak memiliki kehidupan normal. Ia terlihat bahagia, sehat dan punya pekerjaan bagus dengan bayaran tinggi. Tapi baru-baru
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata