Pengakuan Pihak Sekolah & Tetangga Korban Penembakan Bripka R: Kaget Korban Disebut Kreak

Pengakuan Pihak Sekolah & Tetangga Korban Penembakan Bripka R: Kaget Korban Disebut Kreak
Tampak dari gerbang SMK Negeri 4 Semarang, Jalan Pandanaran II Kota Semarang, Jateng. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Tiga siswa SMK Negeri 4 Semarang yang menjadi korban penembakan anggota Polrestabes Semarang Bripka R merupakan sosok yang baik.

Hal itu diungkapkan oleh Aris Widarto, Ketua RT 004, RW 002, Kelurahan Jrakah, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) maupun tetangga korban.

Ketiga korban penembakan Bripka R tersebut, yaitu Gamma Rizkynata Oktafandy, Adam, dan Satria. Gamma meninggal dunia karena luka tembak di pinggul kanan. Sementara Adam, dan Satria tertembak di tangannya.

Mereka dinilai sebagai pribadi yang baik. Misalnya, Satria yang dikenal saleh, sering mengaji di sebuah pondok pesantren dekat rumahnya di RT 004, RW 002, Kelurahan Jrakah, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Ketika JPNN.com berkunjung, rumah Satria tampak sepi. Saat pintu rumah diketuk pun tak ada yang merespons dari dalam.

Keluarga Satria berpesan kepada Aris Widarto, Ketua RT 004 RW 002 bahwa tidak ingin diganggu terlebih dahulu.

Siswa kelas XI Teknik Ketenagaan Listrik itu telah pulang ke rumahnya pada Selasa (26/11) pagi. Sebelumnya dia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugu Kota Semarang.

"Mas Aris biasa ikut mengaji di Pondok Pesantren Daarun Najaah sehabis Isya. Dia pun jarang keluar malam juga," kata Aris.

Tiga siswa SMK Negeri 4 Semarang yang menjadi korban penembakan anggota Polrestabes Semarang Bripka R merupakan sosok yang baik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News