Pengakuan Pihak Sekolah & Tetangga Korban Penembakan Bripka R: Kaget Korban Disebut Kreak

Pengakuan Pihak Sekolah & Tetangga Korban Penembakan Bripka R: Kaget Korban Disebut Kreak
Tampak dari gerbang SMK Negeri 4 Semarang, Jalan Pandanaran II Kota Semarang, Jateng. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

Satria tinggal bersama orang tuanya dalam rumah petak yang terletak di dalam gang. Ayahnya menjual kerupuk hingga sopir mobil boks. Sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga.

Aris mengaku tak percaya bahwa Satria disebut terlibat kelompok gangster remaja atau biasa disebut kreak yang terlibat tawuran hingga ditembak oleh Bripka R pada Minggu (24/11) dini hari.

"Menurut saya tidak benar. Kalau di sini Mas Satria itu baik, sering mengaji, dan juga rajin membantu orang tuanya jual kerupuk. Keliling jualannya," ujar Aris.

Apa yang disampaikan Aris juga dibenarkan oleh warga lainnya yang enggan disebutkan namanya bahwa Satria tidak pernah neko-neko.

"Sehari-hari Mas Satria tidak pernah dolan. Paling di lingkungan sini saja, memang tidak santri, tetapi sering ke pondok (Daarun Najaah, red)," katanya.

Selain Satria, korban lainnya yang selamat adalah Adam. Ketika JPNN.com mengunjungi rumah Adam di Jalan Karonsih Timur Raya III RT 006, RW 005, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Adam tinggal bersama neneknya. Ketika mengetuk pintu, neneknya enggan ditemui. Hanya menyampaikan bahwa Adam tak berada di rumah.

Menurut Ketua RT 006, RW 005 Wakimin, Adam merupakan remaja yang dikenal baik dan tidak pernah bermasalah dengan hukum, termasuk terlibat tawuran.

Tiga siswa SMK Negeri 4 Semarang yang menjadi korban penembakan anggota Polrestabes Semarang Bripka R merupakan sosok yang baik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News