Pengakuan Tukang Masak Bogor Jadi Pejuang ISIS
Diyakini ratusan warga asing telah pergi ke Suriah bergabung bersama IS
Dari dapur menuju medan perang
Perjalanan Aldiansyah dimulai setelah lulus dari pondok pesantren di Bogor.
Ia menjadi radikal lewat internet, bukan di masjid, dan bergabung dengan sebuah kelompok bernama Gadi Gado lewat pesan yang sudah terenskripsi, Telegram, dimana ia bertemu dengan seorang warga Indonesia bernama Abu Hofsah menjelaskan bagaimana caranya ke Suriah.
Aldiansyah mengaku Abu Hofsah mengirimnya uang senilai AU$1.000, lebih dari Rp 10 juta untuk membayar tiket pesawatnya.
Kemudian ia tiba di Turki pada bulan Maret 2016 dan tinggal di sebuah rumah di kota Gaziantep, sebelum dikirimkan ke Suriah timur.
"Pada malam hari seorang Muharrib (pejuang) datang dan memberi tahu kami, 'saatnya pergi ke perbatasan'. Kami bersepuluh naik mobil kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki."
"Kita menyebrang sungai dan terus berjalan. Kemudian menemukan barikade dari bahan logam lalu berlalu. Tentara Turki menembaki kami, tapi kami akhirnya tiba di Khalifah," katanya.
Ia tiba Suriah pada bulan April, lebih lambat dari dibandingkan kebanyakan pejuang asing yang masuk Suriah. Ini membuktikan kemampuan IS untuk menembus perbatasan Turki dengan baik, meski pemerintah Turki mengatakan telah menjaganya.
Waktu kedatangannya bertepatan saat IS telah tedorong ke selatan dan tidak lagi memiliki akses ke perbatasan.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata