Pengakuan untuk Angklung dan Muatan Lokal Budaya

Pengakuan untuk Angklung dan Muatan Lokal Budaya
Pengakuan untuk Angklung dan Muatan Lokal Budaya
"Saya harap semua pihak akan mendukung upaya-upaya ini untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya, sebagai bagian penting jati diri dan kesejahteraan batin bangsa Indonesia," lanjutnya.

Pengakuan UNESCO yang diterima juga ada dalam bentuk penghargaan terhadap 'best practices', khususnya terhadap apa yang telah dilakukan oleh Diklat Warisan Budaya Batik untuk siswa SD, SMP, SMA, SMK dan Politeknik, dalam kerjasama dengan Museum Batik di Pekalongan. Dikatakan Agung pula, dalam hal ini, praktek membatik di sekolah sendiri telah dikembangkan di Pekalongan sejak tahun 2006, begitu juga di beberapa tempat lain.

"Gagasan memasukkan modul-modul warisan budaya setempat ke dalam kurikulum pendidikan formal sebagai muatan lokal tersebut, telah dipilih oleh UNESCO sebagai 'Best Practice', atau cara terbaik untuk menjamin transmisi warisan budaya kepada generasi penerus," kata Agung lagi. (lev/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Cuaca Buruk Masih Mengancam

JAKARTA - Upaya pemerintah untuk melestarikan mata budaya Indonesia, mulai membawa hasil. Setelah batik, wayang dan keris, pada tahun 2011 mendatang,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News