Pengakuan Zikria yang Sempat jadi Tersangka Penghinaan terhadap Bu Risma
jpnn.com, BOGOR - Zikria Dzatil (43) yang sempat berstatus tersangka kasus penghinaan terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, mengaku trauma bermain media sosial (medsos).
Perempuan warga Bogor itu kini ia lebih memilih membuka Alquran.
"Untuk saat ini saya belum mau buka medsos, cukup kapok dan cukup trauma. Saya lebih baik buka Alquran aja deh sekarang," ujarnya, didampingi suaminya, Daru Asmara Jaya di kediamannya, kawasan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/2).
Ibu tiga anak ini mengaku belum lama memiliki akun medsos facebook karena pada dasarnya ia tidak menyukai medsos. Namun, salah satu postingannya malah berujung pelaporan oleh Pemkot Surabaya.
"Saya enggak suka medsos, tetapi saya malah terjerat. Tahunya itu FB ada yang rame diomongin kebetulan soal itu, saya jadi ikut-ikutan," paparnya.
Zikria mengaku, saat itu khawatir karena postingannya pada tanggal 16 Januari 2020 seketika ramai jadi perbincangan. Terlebih ketika menerima informasi mengenai pelaporan dirinya, tetapi ia mendapat dukungan penuh dari suami untuk berani melaluinya.
"Saya posting tanggal 16 Januari, tanggal 18 sudah kesebar ke grup Surabaya. Tanggal 21 langsung ada pemberitaan saya dilaporin. Akhirnya kata suami saya, hadapin, jangan sampai masalahnya lari ke mana-mana," beber Zikria.
Selain fokus beribadah, Zikria mengaku akan kembali mengisi kesehariannya dengan membuka warung yang ada di teras rumahnya.
Gara-gara postingannya di medsos, Zikria Dzatil sempat menjadi tersangka kasus penghinaan terhadap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
- Info Terkini dari AKP Aji Rizndi Nugroho Soal Kasus Penganiayaan Satpam Kebun Raya Bogor
- Aktif Berbagi di Medsos, Alvino Oldan jadi Global Ambassador Brand Ternama
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan
- 7 Satpam Kebun Raya Bogor Dipukuli Rombongan Peziarah
- Polda Jabar Siapkan Rekayasa Lalin di Puncak Bogor saat Libur Nataru
- Takut Diamuk Warga, Maling Mobil Tabrak Kendaraan Lain di Bogor