Pengalaman Agus Dermawan T. Menilai Harga Benda-Benda Seni Istana Kepresidenan

Agar Lukisan Rp 10 M Tidak Dihargai Serupiah

Pengalaman Agus Dermawan T. Menilai Harga Benda-Benda Seni Istana Kepresidenan
PECINTA SENI ISTANA: Agus Dermawan T beserta isterinya menunjukkan gambar lukisan Rusia dalam buku "Rumah Bangsa" di kediamannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, pekan lalu. Foto : Sofyan Hendra/Jawa Pos
 

Agus menyebutkan, kualitas lukisan Rusia itu tak kalah oleh The Night Watch karya pelukis masyhur Rembrandt van Rijn.

 

Sebelum dinominalisasi, anggaran perawatan benda-benda seni tersebut tidak terlalu jelas. Menurut Agus, kebanyakan dititipkan ke sejumlah pos anggaran di Sekretariat Negara. Tentu saja tidak cukup. Untuk restorasi, misalnya, sejak Presiden Soeharto, istana menyiasatinya dengan melelang sumbangan kepada orang-orang kaya yang dekat istana.

 

Agus bercerita, selama setahun dirinya harus menginap di istana. "Saya beserta tim harus menghitung semua itu di istana masing-masing," ungkap alumnus ASRI (kini ISI) Jogjakarta tersebut.

 

Saat bertandang ke istana, Agus selalu mengajak istri tercintanya, Iliana Lie. Perempuan yang memberinya seorang putra semata wayang itu juga menemani Agus saat diwawancarai Jawa Pos di kediamannya yang anggun di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, pekan lalu.

Ada lebih dari 15 ribu koleksi benda seni di istana-istana negara/kepresidenan di Jakarta, Bogor, Bali, dan Jogja. Setelah dihitung, nilai barang-barang

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News