Pengalaman Anak Keluarga Asal Indonesia Masih Tinggal dengan Orang Tua di Australia Meski Sudah Bekerja

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Industri Studi Masalah Keluarga di Australia (AFIS), mereka yang tinggal di kota besar lebih cenderung untuk tetap tinggal bersama orang tua mereka meski mereka sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri.
Menurut peneliti AIFS Lixia Qu, faktor budaya menjadi salah satu alasan mengapa anak-anak muda masih tinggal bersama keluarga mereka.
"Di antara anak-anak muda yang lahir di Australia, mereka yang berasal dari Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa Timur lebih banyak tinggal bersama orang tua dibandingkan mereka yang memiliki latar belakang Australia, Eropa Barat atau Selandia Baru," kata Qu kepada ABC.
Jane Suharto (27 tahun) sudah bekerja sebagai analis bisnis di sebuah perusahaan teknologi finansial dan tahun depan belajar untuk menjadi notaris karena dia menyelesaikan pendidikan di dua jurusan yaitu bisnis dan hukum.
Sejak tiba di Australia bersama orang tuanya dari Indonesia 17 tahun lalu, Jane masih tinggal bersama kedua orang tua dan adik-adiknya di Melbourne.
Menurutnya alasannya masih tinggal di rumah lebih banyak karena alasan keluarga.
"Walau orang tua saya punya pemikiran cukup progresif, saya rasa mereka juga memegang budaya tradisional seperti anak perempuan harus tinggal bersama orang tua sampai menikah," katanya kepada ABC Indonesia.
Menurut Jane pribadi, dia tidak sepenuhnya mengerti alasan tersebut namun dia juga melihat dalam keluarga besarnya yang tinggal di Indonesia juga masih mengikuti pandangan seperti itu.
Karena pandemi COVID-19 dan situasi ekonomi Australia saat ini sebagian anak muda kembali lagi ke rumah orang tua mereka setelah sebelumnya tinggal terpisah dari mereka
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia