Pengalaman Anak Keluarga Asal Indonesia Masih Tinggal dengan Orang Tua di Australia Meski Sudah Bekerja

"Dia pernah bilang ingin tinggal sendiri, dan saya mengatakan silahkan coba misalnya enam bulan," kata Eka lagi.
"Tetapi setelah dia hitung-hitung berbagai biaya yang harus dikeluarkan, dia memutuskan tetap tinggal bersama saya," katanya.
Menurut Eka, hubungannya dengan anaknya seperti teman dan itu menyebabkan mereka bisa hidup bersama.
"Dari pengalaman yang saya lihat dengan keluarga di Australia, selain karena faktor budaya bagi banyak keluarga Asia, mereka yang keluar selain ingin mandiri juga biasanya anak-anak tersebut merasa tidak nyaman di rumah," katanya.
"Dengan anak saya, dia bayar $300 (sekitar Rp3 juta) per bulan untuk cicilan rumah dan itu sudah termasuk semuanya untuk tinggal di sini, sementara di properti yang disewakan dia masih dapat bayaran.
"Setiap minggu gaji yang didapatnya $1500. Jadi setelah dihitung-hitung, dia merasa lebih enak tinggal bersama saya."
Karena pandemi COVID-19 dan situasi ekonomi Australia saat ini sebagian anak muda kembali lagi ke rumah orang tua mereka setelah sebelumnya tinggal terpisah dari mereka
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia