Pengalaman di Solo tak Jamin Sukses di Ibukota
Kamis, 30 Agustus 2012 – 18:09 WIB
Warga juga diingatkan Agung agar lebih kritis dan tidak terjebak pada kampanye yang sekedar menawarkan simbol harapan baru, tanpa menyuguhkan program yang terukur tingkat keberhasilannya.
Menurut Agung, menyimak program seorang kandidat dalam pemilukada DKI sangat perlu. Sebab, program tersebut bisa dijadikan tolak ukur kesiapan suatu kandidat dalam memimpin Jakarta ke depan.
Pengamat Kesejahteraan Sosial dari Universitas Indonesia, Risallwan Habdy Lubis, usul agar janji-janji calon dicatat kemudian minta tanda tangan para kandidat. "Bila nanti salah satu kandidat menjadi gubernur maka silakan menagih janji-janji yang disampaikan oleh gubernur saat menjadi kandidat," katanya di kesempatan sama.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk membuka wawasannya demi menentukan masa depan Jakarta. Artinya, kata Risallwan, sebaiknya masyarakat DKI jangan hanya pasrah dengan hanya memilih sesuatu yang baru dengan harapan pemimpin baru bisa lebih baik dari pemimpin sebelumnya.
JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik dari Sekolah Tinggi Ekonomi Keuangan Perbankan Indonesia (STEKPI), Agung Nur Fajar, menilai warga Jakarta tengah
BERITA TERKAIT
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia