Pengalaman di Solo tak Jamin Sukses di Ibukota
Kamis, 30 Agustus 2012 – 18:09 WIB
![Pengalaman di Solo tak Jamin Sukses di Ibukota](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Pengalaman di Solo tak Jamin Sukses di Ibukota
Warga juga diingatkan Agung agar lebih kritis dan tidak terjebak pada kampanye yang sekedar menawarkan simbol harapan baru, tanpa menyuguhkan program yang terukur tingkat keberhasilannya.
Menurut Agung, menyimak program seorang kandidat dalam pemilukada DKI sangat perlu. Sebab, program tersebut bisa dijadikan tolak ukur kesiapan suatu kandidat dalam memimpin Jakarta ke depan.
Pengamat Kesejahteraan Sosial dari Universitas Indonesia, Risallwan Habdy Lubis, usul agar janji-janji calon dicatat kemudian minta tanda tangan para kandidat. "Bila nanti salah satu kandidat menjadi gubernur maka silakan menagih janji-janji yang disampaikan oleh gubernur saat menjadi kandidat," katanya di kesempatan sama.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk membuka wawasannya demi menentukan masa depan Jakarta. Artinya, kata Risallwan, sebaiknya masyarakat DKI jangan hanya pasrah dengan hanya memilih sesuatu yang baru dengan harapan pemimpin baru bisa lebih baik dari pemimpin sebelumnya.
JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik dari Sekolah Tinggi Ekonomi Keuangan Perbankan Indonesia (STEKPI), Agung Nur Fajar, menilai warga Jakarta tengah
BERITA TERKAIT
- PKS Mendukung Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024
- Pasangan Johannes Rettob dan Emanuel Kemong Layak Memimpin Kabupaten Mimika
- DPD PSI Jakbar Usulkan 6 Nama Cagub DKI, Ada Deddy Corbuzier hingga Ahok
- Jumlah TPS Untuk Pilkada Sultra Berkurang, Begini Alasannya
- PSI Jakarta Pusat Usulkan 6 Nama Bacagub DKI, Ada Kaesang, Heru, hingga Ridwan Kamil
- DPD RI Dorong Penguatan Kelembagaan dan Kolaborasi Antardaerah