Pengalaman Hidup Banker ''Tervonis Mati'' Karmaka Surjaudaja (1)

Sesuai Doa, Donor Hati Datang pada Hari Ketiga

Pengalaman Hidup Banker ''Tervonis Mati'' Karmaka Surjaudaja (1)
Pengalaman Hidup Banker ''Tervonis Mati'' Karmaka Surjaudaja (1)
Sejak 13 tahun lalu, Karmaka bahkan divonis mati oleh dokter. Namun, dia bersyukur Tuhan selalu menyayanginya sehingga setiap menghadapi cobaan besar bisa melampaui. Moto hidup Karmaka ''Tidak Ada Yang Tidak Bisa'' akhirnya menjadi judul buku 279 halaman yang ditulis oleh CEO/Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan.

Penulisan buku tersebut bermula ketika anak Karmaka, Pramukti Surjaudaja, menghubungi Dahlan yang pada 2007 sukses menjalani transplantasi hati. Lewat Pramukti, sang ayah menitipkan nasihat kepada Dahlan agar tak langsung bekerja keras setelah operasi. Sembari menasihati tersebut, Karmaka juga menceritakan kisah hidupnya. Kisah tersebut membuat Dahlan tergerak untuk menulis.

''Saya merasa bersalah kalau kisah Pak Karmaka ini tidak ditulis. Wong buku tentang pengalaman (ganti hati) saya tulis laris kok,'' ujar Dahlan yang saat itu duduk di samping Pramukti Surjaudaja.

Karmaka memulai cerita hidup dengan mengenang saat dirinya diduga menderita penyakit kanker sirosis dan dibawa ke New York, Amerika Serikat. Setelah diperiksa, ternyata dia menderita PBC (primary biliary cirrhosis), penyakit hati yang disebabkan abnormalitas sistem imun tubuh.

Kisah hidup Karmaka Surjaudaja, chairman emeritus Bank OCBC NISP, memang penuh liku. Lahir dari keluarga miskin asal Fujian, Tiongkok, kini dia memimpin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News